Kamis, 17 Mei 2018

APA ITU TANAH LIAT ?



Pengertian, Proses, Ciri-ciri Dan Jenis Tanah Liat

Sebagian besar dari kita pasti sudah mengetahui apa itu tanah liat. Ya, tanah liat memang bukanlah sesuatu yang asing dikalangan masyarakat, terutama masyarakat Indonesia. Hal ini karena tanah liat merupakan jenis tanah yang dapat kita temui banyak di wilayah Indonesia.
Tanah liat disebut juga sebagai tanah lempung. Tanah liat akan dapat kita temukan dengan warna hitam keabu- abuan. Dinamakan tanah liat mungkin dilihat dari teksturnya yang liat, sehingga mudah sekali dibentuk- bentuk. Tanah liat atau lempung ini pada dasarnya merupakan sebuah partikel mineral yag mempunyai kerangka dasar silikat yang mempunyai ukuran sangat kecil, yakni berdiameter kurang dari 4 mikrometer.
Tanah liat merupakan jenis jenis tanah  yang banyak mengandung leburan alumunium atau silika yang sangat halus. Selain itu, tanah liat ini juga mengandung beberapa unsur lain, seperti silikon dan juga oksigen. Pada zaman dahulu, tanah liat ini seringkali dijadikan sebagai mainan anak- anak di pedesaan karena memiliki tekstur tang mudah sekali dibentuk. Sehingga anak- anak senang bermain dengan menggunakan tanah liat ini.

Proses Terbentuknya Tanah Liat

Tanah liat merupakan jenis tanah yang terbentuk dari proses pelapukan kerak bumi. Kerak bumi tersebut sebagian disusun oleh batuan feldspatik (yakni batuan yang terdiri dari batuan granit dan juga batuan beku). Kerak bumi yang melapuk tersebut terdiri atas berbagai unsur seperti silikon, oksigen dan alumunium sebagai unsur terbanyak. Kemudian aktivitas panas dari bumi membuat kerak bumi tersebut melapuk yang dilakukan oleh asam karbonat. Proses inilah yang menjadikan terbentuknya tanah liat.
Ciri- ciri atau Karakteristik Tanah Liat
Tanah liat mempunyai beberapa ciri khusu yang membedakannya dengan jenis tanah lainnya. Ciri- ciri dari tanah lait antara lain sebagai berikut:
1.  Mempunyai sifat liat atau lengket
Ciri yang paling khas yang menandai tanah liat ini dilihat dari sifat tanah liat ini. Tanah liat umumnya berbentuk sebagai gumpalan yang keras ketika tanah tersebut kering. Namun ketika tanah tersebut terkena basah oleh air, maka akan terasa lengket. Hal bisa terjadi karena kandungan jenis mineral lempung yang banyak terkandung dalam tanah tersebut. Sifat lengket inilah yang membuat tanah liat mudah dijadikan bentuk- bentuk tertentu.
2.  Mempunyai sifat yang sulit menyerap air
Satu sifat yang dimiliki oleh tanah liat atau lempung, yakni sulit untuk menyerap air. Karena jenis tanah ini sulit untuk menyerap air, maka daerah yang memiliki tanah liat ini tidak cocok digunakan sebagai lahan pertanian. Hal ini karena lahan pertanian sendiri membutuhkan lapisan tanah yang memiliki sifat mudah menyerap air.
3.  Tanah dapat terpecah menjadi butiran- butiran sangat halus saat keadaan kering.
Tanah liat meskipun ketika basah bersifat lengket dan butiran tanah satu dengan lainnya bersifat menyatu, namun ketika dalam keadaan kering tanah ini dapat terpecah- pecah menjadi butiran- butiran yang halus, bahkan sangat halus menyerupai pasir atau kumpulan debu.
4.  Tanahnya berwarna hitam terang atau hitam keabu- abuan
Tanah liat mempunyai warna tanah yang tidak gelap dan tidak tidak terlalu terang. Dengan kata lain, tanah liat ini mempunyai warna yang hitam cenderung keabu- abuan.
5.  Merupakan bahan baku untuk membuat kerajinan tangan berupa gerabah atau tembikar
Karena tanah liat ini memiliki sifat yang lengket, maka tanah liat ini dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai kerajinan tangan seperti gerabah dan juga tembikar. Untuk membuat kerajinan seperti ini, tanah liat harus dibakan dalam suhu di atas 10000 derajat celcius agar dapat mengeras dengan baik.

Jenis- Jenis Tanah Liat

Tidak seperti jenis tanah lainnya, ternyata tanah liat ini dipecah menjadi beberapa jenis lagi. Sehingga ada beberapa jenis dari tanah liat yang dapat kita temui. Jenis- jenis tanah liat ini dibedakan menurut beberapa karakteristik. Jenis- jenis tanah liat diantaranya sebagai berikut:
Jenis- jenis tanah liat dilihat dari sifatnya, dibagi menjadi : 

1. Tanah liat primer
Tanah liat primer (tanah liat residu) merupakan jenis tanha liat yang terbentuk dari pelapukan batuan feldspatik dan dilakukan oleh tenaga endogen yang tidak berpindah dari batuan induk atau batuan asalnya. Oleh karena jenis tanah ini tidak berpindah tempat, maka tanah ini mempunyai sifat yang lebih murni. Oleh karena sifatnya yang murni ini, maka tanah liat jenis ini dinamakan tanah liat primer.
Proses pembentukan tanah liat primer ini dibantu oleh beberapa komponen, diantaranya adalah tenaga air, dan tenaga uap panas yang keluar dari dalam perut bumi. Tanah liat primer ini mempunyai beberapa ciri sebagai berikut:
Mempunyai warna putih hingga kusam
Tanah liat primer ini mempunyai warna tanah yang putih kusam. Hal ini terjadi karena tanah ini tidak terbawa oleh arus air dan tida tercampur dengan bahan organik lainnya seperti humus, ranting, atau dedaunan yang busuk dan sebagainya. Hal inilah yang membuat tanah liat primer ini berwarna putih atau putih kusam.
  • Memiliki butiran yang kasar
  • Biasanya berada pada tempat yang lebih tinggi
  • Memiliki sifat tidak plastis
  • Mempunyai daya lebut yang tinggi
  • Mempunyai sifat daya susut yang kecil
  • Mempunyai sifat tahan akan panasnya api
Suhu matang dari tanah liat primer ini berkisar antara 1300 hingga 1400 derajat celcius. Bahkan ada yang mencapai 1750 derajat celcius. Maka dari itu untuk mematangkan tanah liat liat primer ini dibutuhkan api yang sangat besar.
    
    2. Tanah liat sekunder
Jenis tanah liat selanjutnya menurut sifatnya adalah tanah liat sekunder. Tanah liat sekunder atau batuan sedimen (endapan) merupakan jenis tanah liat yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan feldspatik yang berpindah dengan jarak yang jauh dari batuan induknya. Pelapukan ini terjadi karena disebabkan oleh ttenaga eksogen yang menyebabkan butiran- butiran dari tanah liat ini menjadi lepas dan mengendap di daerah yang rendah, seperti sungai, rawa, ataupun tanah danau.
Secara umum, tanah liat sekunder ini mempunyai ciri- ciri sebagai berikut: 
   1. Mempunyai warna yang muda, yakni krem, coklat, abu- abu, merah jambu, kuning, kuning muda, kuning kecoklatan, kemerah- merahan, hingga kehitam- hitaman. Hal ini karena tanah liat sekunder ini terbentuk dalam proses yang panjang dan bercampur dengan berbagai jenis tanah lainnya dan mengendap jadi satu, serta bercampur dengan bahan- bahan pengotor, maka menghasilkan tanah liat yang berwarna terang seperti ini. 
    2.    Mempunyai sifat cenderung berbutir halus
Tanah liat sekunder ini memiliki bentuk butiran- butiran yang halus. Hal ini terjadi karena tanag liat sekunder ini terbentuk melalui proses yang panjang. Dan dalam proses yang panjang ini tanah liat ini bercampur dengan tanah jenis lainnya.

  • Mempunyai sifat plastis
  • Mempunyai sifat kurang murni bila dibandingkan dengan tanah liat primer
  • Mempunyai daya susut yang tinggi
  • Mempunyai sifat tahan api yang lebih rendar haripada tanah liat primer. Suhu bakar yang dimiliki oleh tanah liat sekunder ini antar 1200 hingga 1300 derajat celsius, atau yang tertinggi mencapai 1400 derajat celcius. Atau jika suhu bakar rendah diantara 900 hingga 1180 derajat celsius, atau yang paling tinggi sebesar 1200 derajat celcius.

Itulah beberpa ciri atau karakteristik dari tanah liat primer dan juga tanah liat sekunder. Selanjutnya dimana dapat kita jumpai tanah liat ini ? Tanah liat ini dapat kita temui ha,pir di seluruh wilayah Indonesia. Kita dapat dengan menemukan tanah liat ini di wilayah yang lembab dan banyak mengandung air, seperti sungai, danau, rawa, dan lain sebagainya.

Pemanfaatan Tanah Liat
Tanah liat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan manuasia. Beberapa pemanfaatan yang sering dilakukan oleh manusia menggunakan bahan baku tanah liat ini adalah untuk membuat batu bata, gerabah, genteng, dan bahan- bahan lainnya.
Itulah beberapa informasi yang dapat diberikan mengenai tanah liat. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Sumber :https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-liat

Teknik Dalam Pembuatan Gerabah


Teknik Pembuatan Gerabah
http://www.summareconbekasi.com//public/images/editor/article/Kerajinan-Gerabah-Kasongan-2.jpg
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat gerabah adalah tanah liat. Sebelum dibuat gerabah, tanah liat tersebut diproses terlebih dahulu dalam beberapa tahapan. Selain itu, ada juga bahan tambahan lain, yaitu kaolin. Tanah liat yang sudah siap kemudian dibentuk dengan tangan langsung atau menggunakan alat putar. Bentuk gerabah yang akan dibuat disesuaikan dengan fungsi benda tersebut saat digunakan. Ada gerabah yang digunakan untuk alat memasak seperti periuk dan belanga, ada yang digunakan untuk menyimpan air atau beras seperti tempayan, ada yang digunakan untuk menyimpan air minum seperti kendi, dan ada yang digunakan untuk hiasan seperti guci dan vas bunga.
Dalam membuat benda yang terbuat dari bahan tanah liat diperlukan teknik-teknik tertentu agar dalam prosesnya mudah dan efektif. Adapun teknik-teknik yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau keramik antara lain teknik lempeng, teknik pijat, teknik pilin, teknik putar, teknik cetak tekan, dan teknik tuang.

1.  Teknik Lempeng (Slabing)
Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat dengan menggunakan rol kayu penggilas.
Setelah menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama, Anda dapat memotong dengan pisau atau kawat sesuai dengan ukuran yang Anda inginkan. Selanjutnya, Anda dapat membuat menjadi bentuk kubus atau persegi. Kemudian, tahap akhir diberi hiasan dengan cara ditoreh pada saat tanah setengah kering.
2.      Teknik Pijat (Pinching)
Teknik pijat (pinching) merupakan teknik membuat keramik dengan cara memijat tanah liat langsung menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama. Proses pijat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
·        Ambil segumpal tanah liat plastis.
·        Tanah liat tersebut diulet-ulet dan dipijat dengan ibu jari sambil dibentuk sesuai dengan bentuk benda yang kamu inginkan.
·         Haluskan menggunakan kuas atau kain halus.
3.      Teknik Pilin (Coiling)
Teknik pilin (coiling) adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan dengan kedua telapak tangan. Ukuran tiap pilinan disesuaikan dengan ukuran yang Anda inginkan. Panjangnya pilinan juga disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian, pilinan tanah liat tersebut Anda susun secara melingkar sehingga menjadi bentuk yang Anda inginkan. Jangan lupa tiap susunan ditekan dan tambahkan air agar menempel.
4.      Teknik Putar (Throwing)
Untuk membuat gerabah dengan teknik putar (throwing), Anda memerlukan alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar elektrik.Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah liatyang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat di atas meja putar tepat di tengah- tengahnya. Lalu, tekan tanah liat dengan kedua tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Teknik putar umumnya menghasilkan benda berbentuk bulat atau silindris.
5.      Teknik Cetak Tekan (Press)
Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang cepat.
6.      Teknik Cor atau Tuang
Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips. Bahan gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat menjadi cepat kering.

Sumber : http://summareconbekasi.com/sb/media/6-teknik-pembuatan-gerabah

Cara Membuat Celengan Lucu Dari Tanah Liat

Cara Membuat Celengan dari Tanah Liat

 
Bahan-bahan Dan Alat :
  • Tanah liat
  • Pasir halus
  • Cat· Kuas
  • Cetakan
  • Tungku pembakaran

 Langkah-langkah pembuatan :
  1. Tanah yang diserahkan warga Rendeng, yg berjarak ± 3 km.
  2. Tanah liat di keringkan sampai benar-benar kering.
  3. Dihancurkan sebesar kira-kira 2x3 cm
  4. Direndam dengan air selama ± 4 jam.
  5. Dicampur dengan pasir dengan perbandingan 3:1 tanah liat 3 ember besar dan pasir halus 1 ember besar.
  6. Kemudian diaduk dengan benar-benar merata
  7. Dikeluarkan di atas alas plastik atau kertas dan dijemur seperti lumpur
  8. Di Walles sampai lembut· Kemudian tanah liar tersebut sudah bisa dicetak sesuai dengan cetakannya
  9. Cetakan tersebut dikeringkan selama 10 jam dan gerabah tersebut sudah siap di bakar.
Proses Pembakaran :
 
Bahan – bahan pembakaran Gerabah
  • Kayu Bakar
  • Jerami kering·
Cara pembakaran
  • Gerabah ditata di tempat pembakaran dan ditata kayu tersebut dan ditutup dengan jeram.
  • Proses pembakaran tersebut selama 2 jam sampai api benar – benar padam.

Proses Pengecatan :
Gerabah yang sudah dibakar kini tinggal proses pengecatan/penghiasan sesuai dengan warna motif tersendiri· Lama pengecatan biasanya dalam waktu 2-3 hari dan setelah itu gerabah/celengan sudah siap dipasarkan .


Sumber : http://pra3xips1man33.blogspot.co.id/2015/08/cara-membuat-celengan-dari-tanah-liat.html

Senin, 14 Mei 2018

Cara Membuat Vas Bunga Dari Tanah Liat



Cara Membuat Vas Bunga Dari Tanah Liat


Berikut merupakan langkah-langkah membuat vas bunga dari tanah liat, langsung aja liat yuk.


Pertama siapkan dulu alat dan bahan berikut ini :
  • Tanah liat secukupnya
  • Pelumas (minyak gr)
  • Cat
  • Alas (triplek dll)
  • Amplas halus
Setelah semua alat dan bahan sudah terkumpul, kita lanjut ke proses pembuatannya. Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan vas bunga dari tanah liat :
1.        Siapkan bahan dan alat yg diperlukan
2.      Ambil tanah liat secukupnya
3.      Lenturkan tanah liat di triplek agar lentur dan mudah dibentuk
4.      Lumuri dgn minyak gr supaya tdk lengket
5.      Siapkan alas untuk ukuran dan bentuk bagian bawahnya
6.      Bentuk badan vas bunga
7.       Rapikan dgn tangan dan lumasi minyak gr agar tdk lengket
8.      Jemur selama 1-2 hari supaya tidak pecah2
9.      Bakar hasil karya agar kering dan tdk meleleh lagi
10.    Amplas permukaan supaya halus
11.      Cat sesuai keinginan dan keringkan

Begitulah cara membuat Vas Bunga dari tanah liat. Sekarang anda bisa mencoba membuatnya sendiri dirumah!!!


Sumber : http://nizarikhwana.blogspot.co.id/2016/12/cara-membuat-vas-bunga-dari-tanah-liat.html